Blog Archive
-
▼
2011
(44)
-
▼
Januari
(38)
- Miseri danau Berwarna Neonv
- Lagu Indonesia raya Lagu Terbaik di Dunia
- Lingkaran tanaman
- Perubahan Nama AcTionTen
- Nano-Satelit Buatan Mahasiswa Indonesia Satelit m...
- Sniper Produksi Indonesia Mampu Menembus Tank
- Made in Indonesia
- Bahasa Indonesia Akan Menjadi Bahasa Peradaban Dun...
- Bahasa Indonesia Akan Menjadi Bahasa Internasional ?
- Sansevieria, Tanaman Hias Penyerap Ratusan Jenis R...
- NASA- Badai Matahari 2013 Bisa Jadi Bencana
- NASA Membuat Prototipe Solar Shield
- HUTAN HUJAN TROPIS DI INDONESIA & USAHA PELESTARIA...
- Dampak Kerusakan Pengambilan Air Tanah Berlebih di...
- Apa yang Kita Akan Lakukan Bila Bumi Kita Rusak ?
- 7 Keajaiban Dunia ( 2010 )
- 10 Bencana Alam Terbesar di Dunia
- 20 Fakta Mengerikan Mengenai Masa Depan Kita dan Bumi
- 10 Ways to Go Green and Save Green
- 10 Tempat Terindah di Indonesia
- Masa Depan Bumi Kita dan Fakta Mengerikanya
- Dampak Global Warming bagi Bumi
- 50 Tips Untuk Mencegah Global Warming
- Hotel Anti Bencana
- Kalpataru
- SELAMAT DATANG DI KOTA BALIKPAPAN.. "PINTU GERBANG...
- Adipura
- Pemanasan Global
- Fenomena Lubang Ozon
- Efek Rumah Kaca
- Waste hierarchy
- Akselerasi
- Sekolah Berbudaya Lingkungan
- Hydroponik
- Program Botanical Garden
- FUSSAL (Forum Siswa Sadar Lingkungan)
- Pendidikan Kebersihan dan Lingkungan Hidup
- Wawasan Wiyata Mandala
-
▼
Januari
(38)
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.Penyebab
Energi yang masuk ke Bumi:
- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
- 25% diserap awan
- 45% diserap permukaan bumi
- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- AcTionTen
0 komentar:
Posting Komentar